Maaf Jika Kuanggap Kau Telah Mati

     Maaf jika ku anggap kau telah mati karena peranmu tak ada sama sekali, tak ada itikad baik  terhadap buah hati yang kau tinggalkan begitu saja hingga kubuat cerita bahwa kamu telah mati agar meninggalkan kisah yang baik bagi orang-orang.

    Sosok yang dulu jadi harapan dan  penerang dalam  hidupku namun kenyataannya jauh berbeda. Kau buat hancur semua harapan itu. aku bagaikan mayat hhidup yang tidak bisa berbuat apa-apa, bukan hanya luka yang kau torehkan padaku kau juga biarkan anak yang tidak berdosa itu hidup dalam penderitaan.

    Saat kuingat lagi masa-masa bersamamu, kebahagiaan sesaat kemudian kau ambil semua keceriaan dan masa depanku hingga apa yang aku rancang semua hancur dan butuh waktu yang tak sebentar untuk kembali membangun semuanya lagi.

    Pagi ini aku bersama sang buah hati keliling komplek perumahan untuk berolah raga dan mencari buat sarapan dan berbincang dengan iibu-ibu warung yang menjelaskan bahwa kemarin ada yang mencariku "bu, kemarin ada yang nanyain rumah ibu kataya dari Belanda, sambil membetulkan kaca matanya ibu berbicara padaku. 'oh, iya , itu teman lama saya , bu! udah ketemu bahkan nginep disini', ujarku. "iya,ya bu kalau hatinya baik pasti di cariin, meski jauh". ucap ibu itu lagi. kemudian menanyakan tentang papanya anakku.

    seketika hatiku merasa tertusuk dan mohon maaf dalam hati bahwa aku telah berbohong yang telah bercerita bahwa papa nya anakku telah meninggal. Aku meras malu pada kata-kata ibu itu yang menyebutkan bahwa hatiku baik padahal aku menyimpan kecewa, amarah dan demdam. Seketika kuucap istighfar sambil berpamitan pada ibu tersebut karena tak ingin terus memperpanjang obrolan, niat hati ingi sarapan disana kuurungkan lagi dan segera pulang untuk membuat sarapan di rumah.


**bersambung

    






Komentar

Postingan Populer