Rapuh

 Rapuh

 

Bagai mana rasanya punya ibu

Bagaimana rasanya punya ayah

Bagaimana rasanya punya saudara

Hanya bisa menatap nanar

Tetesan air mata

Mengalir di pipi

Saat mereka berkumpul bersama

Penuh canda dan tawa

Aku hanya sendiri

Berteman dengan sepi

Becerita pada rembulan

Berkawan dengan mentari

Sebagai ganti atas kehangatan

Kemana harus mengadu

Kepada siapa harus bercerita

Lelah dan tetihnya hanya di atas kertas

Ku tuangkan

Sesekali di atas sajadah mengukir cerita sendu

Mengadu bak anak yang merengek

Seketika

Kuat itu datang lagi setelah semalam terasa rapuh

Tangan siapa yang akan mengulurkan ketika terjerembab

Tak ada lagi kepercayaan pada siapapun

Selain bangkit dan tertatih melawan

Ingin nyerah sampai disini

Tapi pantang ku sia siakan sisa usia

Komentar

Postingan Populer