aku hanya berusaha sabar tapi nyatanya kamu tantrum.
aku gak akan maksa lagi tapi ribuan kata kau lontarkan demi apa?
biar aku tentukan sikap kedepannya ya silahkan, tinggal melangkahkan kaki dengan satu langkah maka langka berikutnya akan mengikuti.
Aku ga jamin kamu akan bertahan dan sabar seperti aku, sabar katamu?
tinggal bilang baik-baik, harus berapa kali lagi aku jelaskan dengan baik2. rupanya kau lupa kalau aku pernah meminta kita baik-baik namun nyatanya tak pernah masuk di otakmu.
aku yang sering kamu salahkan karena banyaknya kekurangan ku. tuduhan sejenis ini yang tak pernah kumengerti, dalam kamus hidupku tak akan pernah menyalahkan orang lain pada setiap kegagalan yang dialami. itu hanya versimu saja yang selalu ngerasa begitu. nyatanya aku yang kau salahkan karena datang di hidupmu.
Bukankah seperti itu hubungan yang dewasa itu? menurutmu apa hubungan dewasa itu dengan mengumbar dan tantrum sperti itu? membabi buta dan menyindir lewat status? kemudian hampir semua platform kamu komentari bahkan pada hal yang ku posting dikira semua tertuju padamu?, NO, semua itu gak benar.
dengan perlakuan mu yang selalu membabi buta dengan ribuan kata kata aku semakin takut, dan ngerasa terancam, jangankan untuh hidup bersama jika sikapmu sperti itu.
aku hargai perasaanmu dan terimakasih atas segala apresiasimu namun siapa yang jamin atas sebuah perasaan, karena cinta itu tidak bisa dipaksakan.
Komentar
Posting Komentar