Rindu Rumah OrangTUaku

 ingin pulang ke rumah orang tua

namun aku tersadar kemudian

 ternyata tak punya mama dan rumah

ingin bercerita kepada bapak

namun aku tersadar bahwa aku juga tak punya ayah

satu-satunya rumah tempat kembali pun tak ada 

aku hanya mengikuti arah angin berhembus

kadang menerpa badai

berjalan menyususri tiap waktu di tengah teriknya matahari

begitu juga dengan hujan

sering aku berkawan dengan air hujan yang sesekali bergantian dengan air mata

kemana harus pulang kepada siapa kuadukan semua cerita suka duka ku

di persimpangan jalan selalu ada yang datang menawarkan sebuah istana megah

sempat aku singgah namun tak ku temukan sosok mama dan bapak disana

di istana itu aku tetap harus berusaha keras menghadapi cuaca yang berubah ubah

rupanya istana itu hanya sebuah gambar luarnya saja

saat ku masuk ke pintunya terbuka curamnya jurang dan derasnya arus 

aku tak tahan dengan semua itu karean aku tetap sendiri

dan aku kembali merindukan rumah kecil sederhana milik kedua orang tuaku

ingin pulang dam membereskan ruangan itu, namun itu hanyalah bayangan semata


Komentar

Postingan Populer